Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) dan Nindya Karya KSO secara resmi menandatangani kontrak untuk renovasi dan pembangunan kembali 12 venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh. Kesepakatan senilai Rp536,76 miliar ini melibatkan WEGE sebagai pemimpin dalam menangani proyek tersebut. Proyek ini harus diselesaikan sesuai waktu, mutu, dan anggaran yang telah ditetapkan, mengingat tidak ada toleransi untuk penundaan.
Direktur Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Essy Asia, menekankan pentingnya penyelesaian proyek ini tanpa penundaan. Dalam keterangannya pada Senin (18/12/2023), Essy menyampaikan bahwa proyek ini harus mematuhi prinsip 5 T, yakni tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, tepat administrasi, dan tepat manfaat.
"Kami mohon kepada PJ Gubernur dan PJ Walikota untuk bisa melakukan dukungan, pengawasan pembongkaran secara clean and clear, karena terkait aset sarana ini adalah tanggung jawab daerah," tegas Essy.
Sebelum PON diselenggarakan, semua venue harus sudah selesai, termasuk 12 venue yang akan direnovasi dan dibangun kembali. Adapun nilai kontrak multi tahun ini mencapai Rp536,76 miliar, dengan batas waktu pelaksanaan selama 300 hari setelah penandatanganan kerjasama.
Beberapa venue yang akan ditangani oleh WEGE meliputi Stadion Harapan Bangsa, Stadion H. Dimurthala, Lapangan Tenis Neusu, Lapangan Tenis POLDA, Lapangan Tenis Komplek SHB, Lapangan Tenis Lambung, Hall Anggar Komplek SHB, Gedung PABSI Komplek SHB, GOR KONI Aceh, Bale Meuseuraya Aceh, Stadion Mini USK, dan Lapangan Lambung.
Essy berharap agar para penyelenggara dapat melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya, mengingat PON ini tidak dapat ditunda. PJ Gubernur Banda Aceh, Achmad Marzuki, juga memberikan dukungan kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek ini.
"Selamat bekerja keras untuk semua penyelenggara, saya harap semua pihak dapat membantu pekerjaan proyek ini," ujar Achmad Marzuki seraya menutup acara penandatanganan kontrak.