PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah sukses menyelesaikan topping off Gedung Operasional BMKG InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Kegiatan ini menjadi penanda selesainya konstruksi struktur utama pada proyek strategis yang bertujuan mendukung sistem mitigasi bencana nasional. Seremoni berlangsung di kantor pusat BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan dihadiri Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Gedung Operasional BMKG InaTEWS dirancang sebagai pusat komando operasional dengan teknologi mutakhir, mengadopsi teknologi Base Isolator tipe Friction Pendulum. Teknologi ini memberikan perlindungan terhadap guncangan gempa bumi, termasuk gempa megathrust berskala besar, sehingga memastikan fungsi operasional tetap berjalan meski dalam kondisi bencana. Inovasi ini juga mengurangi risiko kerusakan struktural dan dampak likuifaksi.
Proyek ini menjadi salah satu bagian dari penguatan sistem mitigasi bencana nasional, yang mencakup pengembangan fasilitas serupa di Jakarta dan Bali. Sebagai kontraktor utama, WEGE menerapkan standar inovasi tinggi yang menjadikan gedung ini salah satu yang paling tangguh di Indonesia.
Dalam pidatonya, Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita menyampaikan, “Teknologi Friction Pendulum pada Gedung Operasional BMKG InaTEWS adalah bukti nyata keunggulan kami dalam mengintegrasikan inovasi konstruksi untuk mendukung keselamatan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan di Indonesia.” Beliau juga menegaskan komitmen WEGE untuk menyelesaikan tahap berikutnya dengan kualitas terbaik, sehingga fasilitas ini dapat segera memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Gedung Operasional BMKG InaTEWS mencerminkan dedikasi WEGE dalam menyediakan solusi inovatif bagi tantangan geologi Indonesia sekaligus memperkuat ketahanan infrastruktur nasional. Dengan pencapaian ini, WEGE terus mempertegas posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi konstruksi yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan keberlanjutan.