Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Revitalisasi Pasar Rakyat Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (06/04). Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan pimpinan daerah yang turut hadir antara lain; Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi, Wakil Menteri PUPR RI John Wempi Wetipo, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, serta Walikota Pariaman Genius Umar.
Selain dihadiri oleh rombongan dari Kementerian dan Lembaga Tinggi Negara, Komisaris Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) sekaligus Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Sugeng Rochadi dan Direktur Operasi II WEGE Mochamad Yusuf turut hadir langsung dalam peresmian tersebut. "Program revitalisasi pasar rakyat sangat bermanfaat untuk memulihkan ekonomi karena sifatnya dilakukan dengan padat karya," kata Ma'ruf dalam sambutannya. "Dengan selesainya revitalisasi, saya berharap pasar ini mampu menjadi motor penggerak perkembangan UMKM di Kota Pariaman," lanjut dia.
WEGE diberi kepercayaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk merevitalisasi Pasar Rakyat Pariaman dengan nilai anggaran sebesar Rp 89,74 miliar. Pasar yang yang berlokasi di Jalan Sultan Syahrir, Kota Pariaman Ini telah berusia lebih dari 100 tahun, dan telah mengalami beberapa kali kerusakan akibat gempa dan kebakaran. Dibangun bersamaan dengan Puncak Peringatan Hari Nusantara di Kota Pariaman pada Desember 2019 lalu. Pasar ini berdiri di atas lahan seluas 5.559 meter persegi dan memiliki luas lantasi 9.512 meter persegi serta memiliki tinggi empat lantai.
Dengan ruang lingkup pekerjaan antara lain; struktur, arsitektur, MEP dan landscape. Bangunan pasar ini nantinya dapat menampung sebanyak 362 kios pedagang. Penggunaan teknologi Building Information Modelling (BIM) level 4D turut di implementasi dalam proyek revitalisasi Pasar Rakyat Pariaman yang telah rampung pada bulan Desember 2020. Pasar ini dibangun kembali dengan konsep ramah lingkungan yang tahan gempa dan nantinya bangunan ini tidak hanya diperuntukkan sebagai pasar rakyat, tapi dapat menjadi shelter apabila terjadi bencana tsunami karena dilengkapi dengan atap dak beton serta ramp di sisi selatan bangunan sebagai lokasi evakuasi. Antisipasi ini dilakukan mengingat posisi pasar yang berada di pusat kota dan dekat dengan wisata Pantai Gandoriah, Pariaman, Sumatera Barat.