Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, telah
melakukan tinjauan terhadap kesiapan pembangunan Kompleks Olahraga Stadion
Harapan Bangsa (SHB) di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada Rabu (27/3).
Kompleks Olahraga Stadion Harapan Bangsa (SHB) adalah proyek
besar yang dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Aceh untuk menyelenggarakan
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan berlangsung pada
8-20 September 2024.
Sebagai kontraktor pelaksana dari proyek ini, WIKA Gedung (WEGE)
bertanggung jawab atas pembangunan berbagai arena penting di kompleks SHB,
termasuk Stadion Harapan Bangsa, Hall Anggar, GOR Angkat Besi/Berat, GOR Bola
Basket, Lapangan Tenis, dan Lapangan Panahan.
Menko PMK secara langsung melakukan pengecekan terhadap
progres pembangunan Stadion Harapan Bangsa, Hall Anggar, dan GOR Angkat Besi,
yang masih dalam tahap renovasi dan rekonstruksi. Berdasarkan laporan dari
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh, serta kerja sama antara Pemda
Aceh dan WEGE, progres pembangunan telah mencapai 15 persen.
Dalam kunjungannya, Menko PMK meminta agar pembangunan
dipercepat, dengan target penyelesaian pada akhir Juli 2024. Dia menegaskan
pentingnya kualitas dalam pembangunan tersebut, termasuk kecermatan dan
kualitas bahan bangunan yang digunakan. Selain itu, dia juga mendorong
penggunaan sumber daya manusia lokal untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Menko PMK mengapresiasi semangat dan upaya yang dilakukan
oleh Provinsi Aceh dalam menyiapkan pembangunan kompleks olahraga ini dengan
matang. Dia berharap bahwa PON XXI Aceh-Sumut, khususnya di Kota Banda Aceh,
akan menjadi perhelatan yang lebih meriah dibandingkan dengan PON sebelumnya,
mengingat partisipasi dari dua kota besar dan potensi mobilitas penonton yang
lebih besar.
Sebagai bagian dari kontribusinya dalam pembangunan ini, WEGE
akan terus bekerja keras untuk memastikan penyelesaian proyek tepat waktu dan
dengan standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan dampak positif
bagi masyarakat Aceh dan Indonesia secara luas.