Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, memulai proses pembangunan Masjid Raya Provinsi Jawa Barat, atau yang diberi nama Masjid Al-Jabbar. Masjid tersebut akan didirikan diatas kolam retensi (danau buatan) seluas 25,9879 hektare di kawasan Gedebage, Kota Bandung. Gubernur Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Dedy Mizwar dan Direktur Utama PT WIKA Gedung Tbk. Nariman Prasetyo meresmikan dimulainya pembangunan masjid terapung tersebut dengan upacara 'Ground Breaking' Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat, Jumat (29/12).
Nama Al Jabbar dipilih karena merupakan satu diantara 99 Asmaul Husna. Artinya maha gagah/maha kuasa. Masjid ini akan menampung 60.000 jemaah, di dalam maupun di plazanya. Untuk di dalam masjid bisa menampung 33.000 jemaah. Kegiatan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Provinsi Jawa Barat terdiri atas bangunan utama, sarana penunjangnya, dan fasilitas ruang terbukanya. Di lantai dasar masjid ini akan dibangun pula museum sejarah Nabi Muhammad SAW.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) sebagai Kontraktor pelaksana pembanguna Masjid Al Jabbar dengan waktu pengerjaan dua tahun. Masjid dibangun dengan struktur utama beton. Juga rangka atap dengan struktur baja bentang panjang 99 m. Plus penutup atap kaca dan alumunium solid panel dengan ketinggian 58m. Ada pula menara sebanyak 4 buah dengan yang paling tinggi 99 meter. Pun seluruh bangunan berdiri diaras struktur pondasi tiang pancang. Masjid Raya Al Jabbar akan dibangun dengan lantai dasar seluas 11.291 meter persegi. Sementara lantai I seluas 8.329 meter persegi, dan lantai Mezzanine seluas 2.232 meter persegi. Sedangkan ukuran ruang luar masjid 17.429,6 meter persegi.