PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) kembali menunjukkan kontribusi nyatanya dalam pembangunan infrastruktur nasional dengan berhasil menyelesaikan dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yakni PLBN Napan di Nusa Tenggara Timur dan PLBN Jagoi Babang di Kalimantan Barat. Kedua PLBN ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam rangkaian peresmian tujuh PLBN secara serentak, dengan total anggaran sebesar Rp1,3 triliun. Peresmian dipusatkan di PLBN Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara, yang turut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya PLBN sebagai representasi wajah Indonesia di mata dunia. "PLBN ini bukan hanya berfungsi sebagai pintu perlintasan orang dan barang, tetapi juga menjadi simbol kemajuan bangsa dan daerah perbatasan kita. Saya ingin memastikan bahwa seluruh PLBN yang dibangun memiliki kualitas infrastruktur terbaik, dan hal ini telah ditunjukkan melalui proyek-proyek seperti yang dilakukan oleh WIKA Gedung," ujar Presiden.
Pembangunan PLBN Napan yang dimulai sejak Desember 2020 mencakup berbagai fasilitas strategis, seperti bangunan utama, gudang sita, wisma Indonesia, hunian pegawai, dan infrastruktur pendukung lainnya. Dengan total biaya mencapai Rp106 miliar, proyek ini diselesaikan pada 2022, menunjukkan efisiensi dan kualitas yang menjadi ciri khas WEGE dalam setiap proyek yang dikerjakannya. PLBN Napan kini menjadi gerbang penting di perbatasan Nusa Tenggara Timur yang juga berfungsi sebagai pusat aktivitas niaga masyarakat setempat.
Sementara itu, PLBN Jagoi Babang di Kalimantan Barat yang berdiri di atas lahan seluas 143.200 meter persegi, juga menjadi salah satu karya monumental WEGE. PLBN ini menggabungkan infrastruktur modern dengan nuansa budaya Dayak Bidayuh, di mana elemen tradisional seperti tameng ukiran Dayak dan menara pengintai menyerupai Rumah Baluk menghiasi gerbang kedatangan. Dibangun dengan biaya Rp224 miliar, PLBN ini sudah beroperasi sejak Juli 2023 dan mencatat rata-rata perlintasan 40 orang per hari.
Direktur Operasi I WEGE, Bagus Tri Setyana, menyampaikan rasa bangganya atas peran yang dimainkan oleh WEGE dalam proyek strategis nasional ini. "Keberhasilan pembangunan PLBN Napan dan Jagoi Babang adalah wujud dari komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur perbatasan yang tak hanya berfungsi sebagai pos perlintasan, tetapi juga sebagai pusat ekonomi baru. Kami berharap, fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat, serta menjaga keharmonisan budaya dan tradisi lokal," ungkapnya.
Di sela acara peresmian, Bagus juga mengapresiasi masyarakat Napan dan berpesan kepada Martinus Ta'eki, Ketua Adat Napan, untuk melestarikan tradisi niaga lokal, yang menjadi bagian dari kekayaan ekonomi perbatasan. "Melalui sinergi antara infrastruktur yang kami bangun dan tradisi niaga lokal, kami percaya PLBN ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan," jelas Bagus.
Kehadiran PLBN bukan hanya sebagai pintu masuk antarnegara, tetapi juga sebagai sentra ekonomi baru. PLBN Jagoi Babang, dengan tiga zonanya – zona penunjang wisma, zona rekreasi dan ibadah, serta zona inti PLBN – dirancang untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat perbatasan. Infrastruktur yang dibangun WEGE diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi pergerakan ekonomi di wilayah perbatasan, sekaligus memperkuat ketahanan nasional.
Melalui dua PLBN ini, WEGE sekali lagi membuktikan kemampuannya dalam menghadirkan solusi pembangunan infrastruktur berkualitas, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga berperan dalam mewujudkan keberlanjutan ekonomi dan sosial di wilayah perbatasan Indonesia.