PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) melakukan perombakan pengurus Perseroan dengan mengangkat Sugeng Rochadi sebagai Komisaris Utama, kemudian Bambang Pramujo sebagai Komisaris dan Joseph Prayogo sebagai Komisaris Independen. Sementara di jajaran direksi mengangkat Bagus Tri Setyana sebagai Direktur Operasi 1.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Nariman Prasetyo mengatakan, keputusan ini telah disetujui pemegang saham Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Best Western Premier The Hive Jakarta, Selasa (28/7).
RUPSLB yang digelar dengan melaksanakan Prosedur Pencegahan Covid-19 tersebut secara khusus mengadendakan Perubahan Pengurus Perseroan dan/atau Perubahan Nomenklatur Jabatan. RUPSLB sekaligus memberhentikan dengan hormat Destiawan Soewardjono sebagai Komisaris Utama, Ridwan Abdul Muthalib sebagai Komisaris, Adji Firmantoro sebagai Komisaris Independen dan Rudy Hartono sebagai Direktur Operasi 1.
Setelah persetujuan RUPS, maka susunan Dewan Komisaris WEGE menjadi: Komisaris Utama Sugeng Rochadi, Komisaris Ahmad Fadli Kartajaya, Komisaris Yulianto, Komisaris Bambang Pramujo, Komisaris Independen Joseph Prayogo.
Sementara susunan Dewan Direksi menjadi: Direktur Utama Nariman Prasetyo, Direktur Operasi 1 Bagus Tri Setyana, Direktur Operasi 2 Mochamad Yusuf, Direktur Keuangan, Human Capital & Manajemen Risiko Syailendra Ogan, Direktur Teknik & Pengembangan Djaka Nugraha.
Kontrak Baru
Manajemen WEGE juga memaparkan, hingga Juni 2020 Perseroan telah mengumpulkan kontrak Rp1,02 triliun. Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain: BI Palangkaraya, Gedung Mandiri Denpasar, RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, The Park Mall Kendari (PSA), RSPJ Darurat Corono PT Pertamedika DKI Jakarta, RS Airlangga Surabaya Corona, RS Corona Lamongan, RSCM Darurat Corona RSCM DKI Jakarta dan Interior Gedung BUMN.
Capaian Kontrak Baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN 42%, pemerintah 31% dan swasta 27%. “Pandemi Covid-19, menyebabkan perlambatan di hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk di bisnis konstruksi Gedung yang berimbas pada penurunan dan mundurnya tendertender di awal tahun ini, namun bisnis WEGE saat ini tetap berjalan dan tumbuh, karena kami fokus pada pengerjaan proyek-proyek carry over yang telah kami peroleh di tahun sebelumnya” ujar Nariman menjelaskan.
Terkait kinerja, hingga kuartal I-2020, WEGE meraih laba bersih Rp82,88 miliar atau naik 6,64% (yoy) dari capaian laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp77,71 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan lainnya pada laba ventura bersama yang mengalami peningkatan sebesar Rp2,86 miliar atau tumbuh 20,69% (yoy) dari Rp13,81 miliar pada triwulan 1-2019 menjadi Rp16,67 miliar pada triwulan I-2020.
Adapun, kas dan setara kas per 31 Maret 2020 sebesar Rp877,04 miliar, total ekuitas senilai Rp2,24 triliun dan total aset sebesar Rp5,96 triliun. Menurut Direktur Keuangan Syailendra Ogan, pencapaian ini didasari pada komitmen untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan salah satunya melalui pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik serta mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi.