Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19 Nasional Doni Monardo meresmikan secara virtual fasilitas isolasi dan observasi terhadap penyakit infeksi, termasuk virus Corona yang saat ini menjadi pandemi di Indonesia. Fasilitas tersebut berlokasi di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutan peresmian, Doni menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan WEGE yang mampu menyelesaikan fasilitas tersebut dalam kurun waktu 5 minggu.
WEGE mulai membangun ruang isolasi pada 1 Mei 2020 dan selesai pada 3 Juni 2020. Melalui skema design and build. Fasilitas isolasi dan observasi tersebut dibangun di atas lahan seluas 6.180 meter persegi yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan. Lokasinya berjarak 132 meter dari RSUD dr. Soegiri Lamongan.
Rumah sakit ini memiliki daya tampung untuk 82 pasien dengan ruang perawatan yang terpisah bagi setiap pasien yakni 75 tempat tidur observasi dan tujuh tempat tidur isolasi. Adapun fasilitas yang dibangun yaitu bangunan screening yang terdiri dari laboratorium, X-Ray, ruang petugas, administrasi dan farmasi.
Bangunan Karantina 1 yang terdiri dari 25 tempat tidur observasi, ruang tindakan, ruang dokter, dan mobile X-Ray. Bangunan Karantina 2 terdiri dari 50 tempat tidur observasi, ruang tindakan dan ruang dokter.
Bangunan Isolasi terdiri dari tujuh tempat tidur, ruang dokter dan perawat, serta ruang jenazah. Bangunan satelit terdiri dari ruang sterilisasi, gizi, laundry, alat medis operasional, dan farmasi. Dibangun juga powerhouse, ruang pompa dan ground water tank, tempat sampah, penataan landscape, parkir umum dan dokter serta pagar keliling.
Pembangunan fasilitas isolasi dan observasi ini menjawab kebutuhan penanganan pasien Covid-19 di wilayah Lamongan. Pada April 2020, Kabupaten Lamongan menjadi terbesar kedua dengan jumlah pasien positif terbesar di Provinsi Jawa Timur. Di sisi lain, kabupaten ini belum memiliki rumah sakit standar untuk penanganan Covid-19.