"Implementasi strategi bisnis yang efektif dan didukung oleh keunggulan kompetitif dalam melakukan transformasi bisnis yang komprehensif mampu menghasilkan kinerja yang baik dan mampu mengelola seluruh kewajiban dengan baik di tahun 2023 sehingga meningkatkan nilai Perusahaan di mata pemegang saham dan pemangku kepentingan."
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih mampu tumbuh sebesar 5,05% yoy di tahun 2023. Meski lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,31% yoy, pertumbuhan PDB tersebut layak diapreasiasi di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang dipengaruhi oleh inflasi yang meningkat akibat pasokan yang terbatas sebagai dampak dari ekskalasi krisis geopolitik dunia di tahun tersebut. Namun demikian, berkat dukungan pemerintah khususnya terkait pembangunan infrastruktur yang merata di Indonesia termasuk Ibu Kota Negara (IKN), industri konstruksi berhasil tumbuh 4,91% yoy dibandingkan tahun 2022 sebesar 2,01% yoy.
Momentum perbaikan pertumbuhan industri konstruksi tersebut mampu dioptimalkan oleh Perusahaan melalui upaya transformasi bisnis yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan yang selaras dengan perkembangan teknologi serta dinamika yang terjadi di industri konstruksi gedung. Selain itu, dalam melakukan ekspansi bisnis, Perusahaan juga senantiasa mengedepankan penerapan tata kelola yang baik serta pemenuhan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai partisipasi aktif dan dukungan kuat Perusahaan terhadap pencapaian target net zero emission Indonesia pada tahun 2060.
Perusahaan berhasil membukukan capaian lebih tinggi 68,19% yoy menjadi Rp3,98 triliun di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,37 triliun. Jasa konstruksi sebagai bisnis inti Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,78 triliun di tahun 2023 dengan pertumbuhan sebesar 88,08% yoy. Lini usaha konsesi dan properti juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 14,23% yoy dan 83,61% yoy menjadi Rp52,87 miliar dan Rp16,88 triliun. Sementara itu, segmen Industri modular membukukan penurunan 43,76% yoy menjadi Rp127,39 triliun.
Realisasi target operasional di tahun 2023 seperti kontrak baru dan order book lebih rendah dari yang ditetapkan. Dari target yang ditetapkan masing-masing sebesar Rp6,70 triliun dan Rp15,63 triliun di tahun 2023, realisasi kontrak baru dan order book mencapai Rp5,13 triliun dan 12,09 triliun yang dipengaruhi oleh keputusan pemilik proyek untuk bersikap wait and see menjelang pelaksanaan pemilihan umum yang akan dilakukan pada bulan Februari 2024.
Kebijakan strategis Perusahaan meliputi 4 (empat) aspek utama yaitu aspek pemasaran, pengembangan, operasional, dan keuangan. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan meliputi ekspansi ke pasar premium dan fokus pada pasar BUMN. Perusahaan juga menyasar segmen Pemerintah disamping sektor swasta secara selektif dengan mempertimbangkan berbagam aspek penting baik keuangan maupun non keuangan. Perusahaan juga berupaya terbaik untuk mengoptimalkan captive market seperti segmen Build Operate Transfer (BOT).
Sementara itu, strategi pengembangan Perusahaan dilakukan melalui pengembangan produk baru berupa volumetric modular. Selain itu, Perusahaan melakukan transformasi digital melalui implementasi Building Information Modeling (BIM) ke seluruh proyek disamping menerapkan Enterprise Resources Plan (ERP) yang berbasis System Application and Processing (SAP).
Dari sisi keuangan, Perusahaan memiliki Kas yang bersumber dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO). Selain itu, Perusahaan berupaya meraih positif cashflow untuk semua Strategic Business Unit (SBU). Terakhir, untuk aspek operasional, Perusahaan fokus pada profitabilitas dan cashflow, refocusing customer based to agile organization, employee engagement sustainable leadership, and ready to work program, key stakeholder engagement, implementasi BIM Level 2 & lean construction pada semua Strategic Business Unit (SBU), dan cost efficiency by SCM dan manajemen alat.
Penerapan manajemen risiko di semua proses bisnis melekat pada implementasi keempat aspek strategi tersebut. Hal ini merupakan bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik di semua level organisasi perusahaan dengan berpedoman pada ISO 31000:2018 yang telah dimiliki oleh perusahaan.